Strategi Pembangunan Asia Adalah Pemberdayaan Manusia

, , No Comments
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo dalam acara konferensi bersama dengan Dana Moneter Internasional atau International Monetarty Fund (IMF) menegaskan pentingnya meningkatkan permintaan domestik. Hal tersebut guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi, karena permintaan masyarakat akan memengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan nasional.

Lalu upaya untuk meningkatkan permintaan domestik dapat dicapai, salah satunya dengan mengatur investasi infrastruktur. Dengan infrastruktur yang baik, maka upaya untuk melakukan ekspor pun lebih mudah. Pembenahan infrastruktur yang sangat diutamakan ialah integrasi koneksi antara maritim dan daratan, karena merupakan cara tepat memperbaiki perlambatan ekonomi. Pada akhirnya, dengan ekspor negara yang meningkat, maka permintaan domestik pun ikut membaik.

Lebih lanjut Gubernur mengatakan, pertemuan BI-IMF ini guna mencari tahu berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Asia. Bahkan juga akan dibahas mengenai kemungkinan untuk menggandakan jumlah pendanaan bagi pembangunan di Asia. Karena Bank Indonesia berpendapat bahwa semua pihak dalam konferensi tersebut sudah harus memikirkan strategi yang lebih jauh lagi dari 2015, 2016, dan tahun seterusnya.

Sehingga bila memang dana pembangunan kawasan Asia ini harus digandakan, maka wajib memilih investasi mana yang tepat dan wajib pula dinaungi kebijakan yang prudent (berdasarkan prinsip kehati-hatian).

IMF menyepakati bahwa pendanaan alternatif yang tepat untuk kebutuhan pembiayaan pembangunan Asia adalah perluasan akses keuangan di masyarakat atau financial inclusion. Karena financial inclusion menyentuh seluruh lapisan masyarakat, maka strategi utama ke depannya adalah pendanaan yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Dengan financial inclusion tersebut diharapkan akan terjadi pendalaman capital market.

 

0 comments:

Post a Comment

Sumbangkan artikel Anda ke sahabat.bicara131@gmail.com