Utang dan Pengembalian Masih Terkendali

, , No Comments
Kurs tengah Rupiah pada Kamis (23/7/2015) melemah 0,19 persen dari hari sebelumnya. Bank Indonesia menetapkan kurs tengah sebesar Rp 13.394 per dolar Amerika Serikat (US$). Sehubungan dengan itu, Bank Indonesia mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2015 menjadi US$302,3 miliar atau tumbuh 5,9 persen year on year (yoy).

Namun dibandingkan April 2015, pertumbuhan ULN lebih lambat, karena pertumbuhan April tercatat sebesar 7,7 persen yoy. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara memaparkan pada Mei 2015, posisi ULN Indonesia terdiri dari utang sektor publik sebesar US$ 133,5 miliar atau mencapai 44,2 persen dari total ULN dan untuk utang sektor swasta US$ 168,7 miliar atau 55,8 persen dari total ULN.

Posisi ULN Indonesia didominasi oleh ULN berjangka panjang yakni mencapai 84,9 persen dari total ULN. Adapun total utang jangka panjang pada Mei 2015 mencapai US$ 256,7 miliar, tumbuh 7,5 persen (yoy). Sementara itu, ULN jangka pendek pada Mei 2015 mengalami kontraksi 2,3 persen (yoy). "Bank Indonesia memandang perkembangan ULN Mei 2015 masih cukup sehat, namun perlu terus diwaspadai risikonya terhadap perekonomian."

Ilustrasi : http://www.tvrasoldit.com

 Debitur yang mencari pinjaman luar negeri, lanjut Tirta, harus dapat optimal mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi. Tirta mengatakan ULN swasta pada akhir Mei 2015 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas, dan air bersih. Porsi ULN kepada empat sektor itu mencapai 75,9 persen terhadap total ULN swasta. Adapun berdasarkan data dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), rasio kecukupan modal perbankan Indonesia atau capital adequacy ratio (CAR) masih baik, yakni di level 20,5 persen.

Sementara, rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) berada di kisaran 2,45 persen, sedangkan NPL nett hanya sebesar 1,42 persen. Kemudian, loan to deposit ratio (LDR) masih tidak melampaui 90 persen, tepatnya di angka 87,9 persen. Kesimpulannya, pengembalian uang masih dalam kondisi baik.

0 comments:

Post a Comment

Sumbangkan artikel Anda ke sahabat.bicara131@gmail.com