Pahami Inflasi Lewat Sentuhan Tausiyah

, , No Comments
Perlu sentuhan reliji dalam mengarahkan animo berbelanja masyarakat. Demikian tujuan dari pertemuan Bank Indonesia dengan lebih 200 ulama se-Tasikmalaya yang bertajuk “Melalui Peran Ulama, Kita Tingkatkan Kesadaran Umat untuk Berbelanja Secara Bijak guna Mendukung Kestabilan Harga dan Menyejahterakan Masyarakat”.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Jawa Barat menggandeng Ulama se-Tasikmalaya untuk bersama-sama menghimbau masyarakat berbelanja secara bijak. Kegiatan yang terselenggara pada pertengahan Juni 2015 tersebut merupakan tindak lanjut dari Strategi Aksi Bersama TPID se-Priangan Timur dalam rangka "Stabilisasi Pangan dan Inflasi Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1436 H" yang telah disepakati dalam High Level Meeting TPID se-Priangan Timur, dan sangat baik untuk membantu pengendalian harga di Tasikmalaya.

Melalui imbauan para ulama selama Ramadhan tersebut, yang berisi bekal pemahaman mengenai inflasi dan cara berbelanja secara bijak melalui pendekatan dari sisi ajaran Islam, diharapkan masyarakat akan mendapat pesan hikmahnya, yakni berbelanja secara bijak sehingga dapat membantu terkendalinya harga-harga dan terjaganya ketersediaan pasokan selama Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri ke depannya.



Pendekatan dari sisi Islam terkait berbelanja bijak juga disampaikan melalui tausyiah oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tasikmalaya KH Acep Noor Mubarok. Dalam tausyiahnya Acef Mubarok menyampaikan, himbauan belanja bijak untuk kesejahteraan umat sebagaimana sunnah Rasulullah dan ajaran Islam.  

Kepala KPwBI Tasikmalaya Wahyu Purnama A mengatakan agenda selanjutnya merupakan bagian terpenting dalam acara tersebut, untuk memberikan pemahaman mengenai inflasi serta pentingnya berbelanja secara bijak bagi terkendalinya harga dan kesejahteraan masyarakat. Dalam paparannya, Wahyu Purnama menekankan bahwa bulan Ramadhan bukan berarti belanja berlebihan tetapi belanjalah sesuai kebutuhan.

“Dengan pola konsumsi berlebihan maka harga-harga akan naik, inflasi makin tinggi dan tingkat kemiskinan juga terancam menjadi semakin tinggi, maka mari bersama kita imbau masyarakat untuk berbelanjalah secara bijak, tidak konsumtif, dan sesuai dengan kebutuhan sebagaimana ajaran Rasulullah,” kata Wahyu Purnama.

Beliau berharap, para ulama dalam tausyiah dan ceramah selama Ramadhan, dapat memasukkan pesan berbelanja bijak kepada masyarakat, karena para ulama adalah suri tauladan terdekat dan paling sering berinteraksi dengan masyarakat selama Ramadhan.

0 comments:

Post a Comment

Sumbangkan artikel Anda ke sahabat.bicara131@gmail.com