Gubernur BI: Selalu Antisipasi Kondisi Cina

, , No Comments
Bank Indonesia mewaspadai dan mengantisipasi kondisi ekonomi Cina akibat penurunan pasar modal Cina yang telah terjadi selama kurun waktu tiga pekan terakhir. Menurutnya, koreksi tajam di pasar Cina berpotensi memengaruhi Indonesia lantaran mereka merupakan mitra dagang utama Indonesia.

Sehingga hal itu bisa saja memperberat kondisi pertumbuhan ekonomi. Apalagi saat ini Indonesia dapat dikatakan tengah mengalami gejolak ekonomi, berkaca dari diturunkannya proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini oleh tiga lembaga perekonomian internasional : World Bank (Bank Dunia), International Monetary Fund (IMF), dan Asian Development Bank (ADB).

Ilustrasi: https://therooftopblog.files.wordpress.com



"Kita harus antisipasi karena Cina jadi pusat perekonomian regional dan dunia. Kalau koreksinya tajam, bisa ada dampaknya. Itu semua merupakan bagian yang harus kita antisipasi, karena ada risiko interconected di antara negara," paparnya. Anstisipasi, lanjutnya, adalah hal yang harus digalakkan.

Untuk itu, Indonesia perlu memperhatikan pertumbuhan ekonomi pada semester II. Tujuannya, supaya sepanjang 2015 ini, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5-5,4 persen. Bank Indonesia sendiri memperkirakan, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2015 akan berada pada batas bawah di angka sekitar 5-5,4 persen.

Referensi: Sindo

0 comments:

Post a Comment

Sumbangkan artikel Anda ke sahabat.bicara131@gmail.com