Blogger Dukung Gerakan Non Tunai, Masa Depan Cemerlang

, , 1 comment
Sistem pembayaran non tunai, pada hakikatnya adalah masa depan umat manusia, sehingga nanti seluruh transaksi barang dan jasa di dunia ini tak lagi melalui uang tunai. Demikian tema seputar sistem pembayaran non tunai yang diusung dalam acara Nangkring Non Tunai Kompasiana dan Bank Indonesia, di Banda Aceh.

Hal tersebut bukanlah sekedar gambaran imajinasi, melainkan memang sudah terjadi, khususnya di banyak negara maju. Di negara maju saat ini, nyaris seluruh penduduknya sudah melakukan transaksi non tunai untuk banyak aspek kehidupan. Sehingga bukan mustahil, sistem pembayaran non tunai akan menjadi platform aneka transaksi di dunia, karena sifatnya yang terjangkau dan efektif.

"Sistem pembayaran non tunai adalah masa depan. Di Jepang, semua uang sudah ada di dalam handphone. Bahkan seperti uang itu sudah ada di dalam tubuh," ungkap Deputi Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Herdiawan Junanto.


Agar transaksi non tunai bisa diterapkan secara masif di seluruh dunia dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, mutlak membutuhkan dukungan sosialisasi. Saat ini, di tengah globalisasi dan seiring cepatnya pemutakhiran teknologi, masyarakat telah cukup sering bersentuhan dengan salah satu wadah sosialisasi bersama dan media berbagi informasi yang dinamakan blog.

Masyarakat akan berbagi informasi di blog, seperti Kompasiana, tentunya melalui dukungan teknologi informasi untuk penyedia koneksi ke dunia maya seperti WiFi dan fasilitas interkoneksi lainnya. Sehingga bisa dikatakan, sistem pembayaran non tunai dan blog adalah masa depan. Keduanya akan saling mendukung bagi kemudahan akses masyarakat ke transaksi masa depan.

"Blog juga merupakan masa depan melalui informasinya yang detail dan lengkap. Salah satu blog yang sangat dikenal masyarakat dimana-mana adalah Kompasiana. Bahkan warkop tak akan laku bila tak ada WiFi untuk ngeblog. Saya melihat Kompasiana ini mencerahkan, membahas semua lini seperti, politik, ekonomi, sosial, dan sebagainya. Sehingga dengan Kompasiana, non tunai jadi lebih murah, lebih aman."

Haram?

Sementara menurut Kepala Kantor Perwakilan Dalam Negeri Bank Indonesia untuk Daerah Istimewa Aceh, Zulfan Lukman, penyelenggaraan Nangkring Non Tunai di Aceh adalah tepat. Hal itu lantaran Aceh sudah menindak lanjuti Gerakan Nasional Non Tunai atau GNNT ke pihak pemerintah daerah, pengusaha, dan masyarakat. Sehingga secara  BI-Wide, Aceh sudah melaksanakan sebuah tatanan masyarakat "Less Cash Society".

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Banda Aceh

"Tapi bagaimana mau mengubah kebiasaan masyarakat untuk Gerakan Nasional Non Tunai? Nah, kita harus mengubah diri sendiri dulu sebelum mengubah masyarakat. Kita sudah menggandeng salah satu bank yaitu Bank Mandiri. Bahkan kalau perlu kita nyatakan haram menggunakan tunai. Karena sekarang di Aceh pembayaran perjalanan dinas pun harus ditransfer, tak ada lagi tunai. Tak ada lagi tanda tangan dan kasih duit," Zulfan Lukman

Saat ini, di Indonesia sendiri sistem pembayaran non tunai masih merupakan gejala baru, yang ke depannya akan segera menjadi tren umum bagi masyarakat. Namun tak lama lagi, gerakan non tunai akan menjadi peradaban baru yang akan diikuti seluruh masyarakat di Indonesia dan seluruh dunia.

1 comment:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete

Sumbangkan artikel Anda ke sahabat.bicara131@gmail.com