Joko Widodo: Tiga Hal Penting Ini akan Tekan Inflasi

, , No Comments
Untuk mengurangi tekanan inflasi, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menegaskan tiga hal yakni, perlunya pengembangan infrastruktur pertanian, pembukaan lahan pertanian baru, dan pengembangan konektivitas antar daerah.
Pendekatan yang digunakan dalam program tersebut, berdasarkan kajian Kementerian Pertanian, adalah pemberdayaan petani secara partisipatif melalui perencanaan dan implementasi investasi sarana prasarana di pedesaan.
Dengan rencana investasi sarana dan prasarana yang matang dan kemudian diterapkan, pada akhirnya akan mendukung inovasi teknologi pertanian, karena didukung dengan tersedianya fasilitas yang memadai. Karena saat ini, hal tersebut belumlah terwujud. Lalu keberadaan sarana dan prasarana yang memadai juga akan mendukung kelembagaan pertanian, untuk mendongkrak peningkatan pendapatan petani miskin.
Mengenai pembukaan lahan baru, Kepala Pusat Studi Bencana Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Euis Sunarti menyebutkan alih fungsi lahan pertanian, baik itu kawasan hutan maupun pertanian padi, memicu terjadinya bencana alam yang berdampak pada kerugian di masyarakat. Salah satunya dan yang utama, adalah krisis ketersediaan pangan. Contoh riil yang menjadi isu besar saat ini adalah penyerobotan lahan pertanian untuk pembangunan pabrik dan mall serta pembakaran hutan untuk pembukaan lahan kelapa sawit. Untuk itu Joko Widodo menegaskan perlunya pembukaan lahan pertanian baru demi kebutuhan pangan dan swasembada pangan nasional.

Joko Widodo blusukan
Bila kesemua hal di atas terpenuhi, dimana inovasi pertanian dengan sarana dan prasarana yang baik akan menghasilkan produksi pertanian yang berkecukupan, serta terciptanya lahan-lahan pertanian baru untuk memenuhi upaya pemenuhan kebutuhan pangan nasional, maka selanjutnya adalah pengembangan konektivitas antar daerah.
Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, sesuai rencana kepemimpinannya, akan berfokus merealisasikan proyek konektivitas antardaerah, untuk menekan tingginya biaya logistik dan transportasi di Tanah Air.
Berdasarkan catatan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), biaya logistik di Indonesia sudah terlalu tinggi sehingga menurunkan daya saing produk dibandingkan negara lain. Aprindo kemudian berharap pemerintahan Joko Widodo mulai bertindak nyata terkait dengan persoalan keterbatasan infrastruktur, jalan, jembatan, hingga pelabuhan di Indonesia, mulai kawasan barat hingga timur.
Bila tiga hal tersebut tercipta (pengembangan infrastruktur pertanian, pembukaan lahan pertanian baru, dan pengembangan konektivitas antar daerah), maka tingginya harga-harga komoditas kebutuhan primer atau administer price yang menjadi latar belakang utama inflasi akan dapat ditekan.
Presiden Joko Widodo dalam  Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Rakornas TPID) VI, 27 Mei 2015 di Jakarta menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara itu penting. "Namun tidak kalah pentingnya adalah menjaga inflasi," ungkap Joko Widodo.

0 comments:

Post a Comment

Sumbangkan artikel Anda ke sahabat.bicara131@gmail.com