Pada September 2015, Bank Indonesia memandang perekonomian Indonesia diwarnai berbagai dinamika. Di sisi global, kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) mulai menunjukkan pemulihan. Namun di Tiongkok, Jepang, Euro, dan India, pertumbuhan masih terbatas ataupun masih lemah.
Lalu rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS masih mewarnai perkembangan di berbagai negara. Dampak atas kondisi global tersebut terhadap ekonomi domestik perlu dicermati.
Perlu diketahui, setiap bulan, Bank Indonesia melakukan analisis mendalam terhadap kondisi perekonomian, baik global maupun domestik, serta keterkaitan-keterkaitannya, sebelum kemudian memutuskan kebijakan moneter. Dari sisi domestik, Indonesia menghadapi ekonomi yang tumbuh 4,67% pada triwulan II. (Lihat gambar infografis).
Infografis juga memuat tabel perbandingan beberapa indikator makroekonomi. Terlihat bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih baik.
Namun Bank Indonesia memandang, pada triwulan III nanti seiring dengan mulai dilakukannya belanja pemerintah di pusat dan daerah, pertumbuhan akan kembali meningkat. Selain itu, neraca perdagangan Indonesia masih mencatat positif dan cadangan devisa masih cukup untuk 7,1 bulan impor.
Melihat pada sisi inflasi, secara umum masih terkendali dan diperkirakan berada pada kisaran sasaran 4 plus minus 1 persen. Pelemahan nilai tukar Rupiah yang terjadi, masih dominan didorong faktor eksternal. Terlihat dari grafik pelemahan beberapa mata uang negara lain.
BI Rate
Dari berbagai analisis tersebut, Bank Indonesia mempertahankan BI Rate di level 7,5 persen. Di sisi lain, Bank Indonesia melalukan kebijakan lainnya untuk menjaga stabilitas. Dalam jangka pendek, fokus pada menjaga stabilitas nilai tukar melalui operasi moneter, pengendalian likuiditas di pasar uang dan valas, juga mengendalikan permintaan dan penawaran.
Selain itu, menjaga stabilitas sistem keuangan melalui kebijakan makroprudensial. Koordinasi dengan pemerintah, khususnya sinkronisasi paket kebijakan, juga terus dilakukan, sesuai dengan fokus kebijakan bank sentral yakni menjaga stabilitas makroekonomi.
0 comments:
Post a Comment
Sumbangkan artikel Anda ke sahabat.bicara131@gmail.com