Inklusi keuangan semakin menjadi perhatian negara-negara besar di seluruh dunia. Inklusi keuangan adalah prosedur menjamin akses produk dan jasa keuangan, yang dibutuhkan oleh berbagai kelompok seperti mereka yang ekonominya lemah dan kelompok berpenghasilan rendah. Akses ke keuangan itu harus dengan biaya terjangkau, cara yang wajar, dan transparan, disediakan oleh institusi keuangan yang terpercaya.
Dalam proses pembangunan ekonomi disimpulkan bahwa kemudahan akses keuangan untuk kelompok yang rentan atau tersisihkan, dapat mereduksi konflik fisik antar manusia. Bila sebuah pasar keuangan tidak sempurna, maka orang miskin mungkin akan terperangkap dalam kemiskinan karena mereka tidak menabung atau meminjam modal untuk bertahan hidup.
Di tengah upaya negara-negara di dunia mengupayakan inklusi keuangan, rupanya Indonesia dan Malaysia menjadi sorotan banyak negara di dunia, lantaran berhasil menerapkan inklusi keuangan secara cukup masif.
Apakah fasilitas inklusi keuangan tersebut? Eman Ahmed Hashem, seorang dosen ilmu ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Perdagangan Ain Shams University, dalam tulisan ilmiahnya mengungkapkan zakat adalah alat inklusi keuangan di dua negara tersebut.
 |
Kotak amal masjid |
Indonesia dan Malaysia melalui zakat dan infaq rupanya telah membantu memberikan akses keuangan kepada masyarakat berpenghasilan antara 1 US$-2 US$ per hari. Tak cuma di Indonesia dan Malaysia, di Mesir pun zakat dan infaq mampu menurunkan gap antara si miskin dan kaya, dalam hal perolehan modal berdagang. Karena metode zakat dan infaq sedang dipelajari di seluruh belahan dunia, guna menekan konflik sosial yang makin meningkat.
0 comments:
Post a Comment
Sumbangkan artikel Anda ke sahabat.bicara131@gmail.com