Meningkatkan
pengetahuan mahasiswa khususnya pengetahuan ekonomi dan Bank Indonesia (BI). BI
Corner hadir di Perpustakaan Universitas Andalah (Unand) Padang, hal ini
merupakan hasil kerjasama Bank Indonesia dengan pihak kampus. Peresmian BI
Corner berlangsung di Aula Perpustakaan Unand lantai V, Jumat (12/02/2016).
Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Prop. Sumatera Barat, Puji Atmoko mengatakan, tujuan
BI Corner ini supaya mahasiswa dan masyarakat kampus dapat menikmati informasi
seputar ekonomi khususnya tentang BI. "Semua kita harus mengenal ilmu
ekonomi maupun tentang Bank Indonesia, sekaligus kita berharap dapat
meningkatkan pelayanan yang priama di perpustakaan kampus ini," ujarnya di
depan Rektor beserta seluruh jajaran wakil rektor Unand.
Rektor
Unand Tafdil Husni mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Bank Indonesia atas
kepeduliannya. "Kita yakin setelah ada BI Corner mahasiswa paham dengan
Bank Indonesia dan bisa bersama-sama mengawal kebijakan moneter," terang
Rektor baru Unand itu.
"Yang
penting BI Corner tidak hanya untuk mahasiswa jurusan ekonomi saja namun bisa
untuk semua jurusan. Supaya semua kita paham tentang ekonomi," tegasnya.
"Sabtu
Bersama Bapak”
Tidak
hanya peresmian BI Corner, acara dilanjutkan dengan Bedah Novel karya Adythia
Mulya yang bertajuk "Sabtu Bersama Bapak". Novel ini dipilih karena
menjadi novel cukup terlaris di Indonesia.
Acara
berjalan dengan santai semua peserta terlihat tertarik dengan penyampaian
penulis, karena penulis bercerita dari motivasi menulis hingga ending
dari isi novel yang ke enamnya itu. "Motivasi menulis novel karena saya
merasa sebuah kegelisahan, itu yang dituangkan dalam bentuk novel," ujar
pria berkacamata itu.
Adhytia
mengatakan, dari enam novelnya, hampir semua berisi tentang sebuah
kegelisahannya. "Ketika saya ada masalah dengan status jomblo saya, ya,,,
saya nulis novel dengan judul jomblo. Kali
ini novel "Sabtu Bersama Bapak" juga dari kegelisahan saya,
karena saya ingin membuka pikiran orang lain bahwa ayah tidak hanya bekerja,
namun juga dapat mendidik anaknya. Ini adalah novel yang paling dekat dengan
hati saya," terangnya di depan ratusan peserta yang berasal dari beberapa
perguruan tinggi yang ada di Kota Padang.
Di
dalam buku tersebut, lanjut Adhytia. Diceritakan bagaimana cara mendidik anak
dengan baik, salah satunya pada halaman 58 diceritakan, bahwa selama ini
paradigma keluarga anak sulung dijadikan panutan bagi adik-adiknya. Namun, Ia
memantah bahwa anak sulung tidak perlu selalu dijadikan panutan bahkan sampai dijadikan
orang tua ke tiga tetapi yang menjadi panutan adalah orang tuanya sendiri.
"Novel ini juga menceritakan, banyak orang tua yang tidak hati-hati bercerita
sebuah kisah kepada anak-anaknya. Masak ia cerita dogeng cinderella dikasih
kepada anak-anak, gadis miskin kemudian datang magic (keajaiban). Dimana
nilai pendidikannya. Jadi sebagai orang tua jangan sampai salah ceritalah
kepada anak-anak," katanya diiringi tawa ratusan peserta.
0 comments:
Post a Comment
Sumbangkan artikel Anda ke sahabat.bicara131@gmail.com