Di awal tahun 2016 Indonesia mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah gelaran akbar konfrensi mahasiswa se Asia Tenggara. Kegiatan ini bertempat di Kabupaten Sumbawa Besar, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Konfrensi mahasiswa se-Asia Tenggara ini dikenal dengan nama ASEAN University Youth Summit (AUYS) dan berlangsung selama lima hari yakni pada 24 – 28 Januari 2016.
Kegiatan AUYS tahun 2016 ini dilaksanakan di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Kegiatan ini adalah kegiatan kedua yang mana sebelumnya AUYS yang pertama tahun 2015 dilakukan di Universitas Utara Malaysia (UUM). AUYS 2016 dibuka langsung oleh wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Muhammad Amin.
Konfrensi mahasiswa ini di awali dengan malam penyambutan oleh sultan Sumbawa Muhammad Khairuddin IV di Istana dalam Loka yang merupakan simbol bagi kota tersebut. Penyambutan yang begitu hangat dan meriah yang disuguhi oleh masyarakat Sumbawa mengiringi kedatangan para delegasi dari berbagai negara di ASEAN. Pada hari kedua barulah momen yang ditunggu-tunggu datang. Lebih dari 200 delegasi yang berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara tiba, mengikuti kegiatan AUYS ini.
Kegiatan tersebut digelar guna menambah wawasan mengenai masalah-masalah yang ada dilingkungan negara Indonesia. GenBI Sumatera Barat ikut ambil andil dalam kegiatan tersebut, mewakili beberapa delegasi yang hadir pada saat itu. Mereka adalah Ogy Winenriandhika, Mustiva Wasenda, Susilawati, dan Dika Saputra.
Konfrensi mahasiswa ini untuk membahas masalah perekonomian, generasi muda, pendidikan dan arah pergerakan para mahasiswa dalam menyonsong Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) 2016. Selama konfrensi yang berlangsung kurang lebih 10 jam yang berlokasi di aula kantor Bupati Kabupaten Sumbawa Besar diperoleh beberapa poin penting :
1.
Mengubah mainset generasi muda ASEAN dari pencari kerja menjadi pembuka lapangan kerja.
2.
Menyelesaikan permasalahan lingkungan sehingga akan berdampak positif bagi masyarakat.
3.
Bekerja sama dalam mewujudkan ASEAN yang lebih baik dimasa sekarang dan yang akan datang.
4.
Menguatkan kekuatan finansial dikawasan asia tenggara.
5.
Aktif menciptakan pergerakan sosial untuk menyelesaikan masalah sosial yang muncul di kawasan ASEAN.
6.
Meningkatkan kualitas pendidikan di ASEAN.
Dihari ketiga para delegasi diajak untuk mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat Sumbawa dengan berkunjung ke desa Penyaring, Moyo Utara. Di desa ini para delegasi melakukan berbagai macam aktivitas seperti mengajar siswa siswi Sekolah Dasar, melihat proses pembuatan susu sapi, melihat pacu kuda dengan joki ciliknya, dan berkunjung ke Siaside yang merupakan salah satu pantai indah di Kawasan tersebut. Malam harinya kegiatan AUYS 2016 dilanjutkan dengan kegiatan clossing ceremony.
Pada acara ini delegasi hadir dengan pakaian adat masing-masing serta menampilkan kebudayaan dari daerah asal. Delegasi dari Thailand yang menampilkan seni bela diri Thaiboxing, Malaysia dengan tarian, Kamboja dengan nyanyian, serta tak lupa delegasi Indonesia dari Provinsi Bali, yang tidak hanya tampil tapi justru mengajarkan para delegasi lain untuk menarikan salah satu tari yang terkenal yaitu Tari Kecak.
Filiphina kemudian dipilih menjadi host AUYS 2017 yang berlokasi di De La Salle University Dasmarinas. Dihari berikutnya para delegasi dilepas oleh para pejabat pemerintah Kabupaten Sumbawa Besar untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Lombok.
Setelah itu para delegasi kembali ke daerah masing-masing untuk mengaplikasikan apa yang telah mereka sepakati. Ada satu ungkapan terakhir yang dapat dipelajari ASEAN University Youth Summit 2016, yaitu ibaratkan melihat sebuah pelangi setelah hujan. Jika pelangi terlihat indah karena 7 warnanya, maka ASEAN juga terlihat indah dengan 11 negara yang ada di dalamnya.