Ketika satu barang menjadi rebutan, selanjutnya barang tersebut menjadi mahal dan memicu terjadinya inflasi tak terkendali. Karenanya, perlu strategi tersendiri dalam menyikapi sebuah kebutuhan atau keperluan. Namun semua perlu cara berpikir yang matang untuk memahami pengelolaan kebutuhan tersebut. Berikut adalah seri sosialisasi Bank Indonesia dalam menyikapi pengelolaan kebutuhan. Selamat menyaksikan.



Credit :

Cast
Mida Ratna Putri - Bu Thamrin
Surya Nanggala - Pak Thamrin
Fanny Nisa - Bu Wiro
Anton Febriawan - Pak Wiro
Dwi Putri - Bu Fitri
Rahmat - Mamat Sayur

Ide Cerita
Dimas Adi P


Script Writer
Angiola Harry

Editor
Afif Anggoro

Lighting
Wicak Afianto

Wardrobe 
Rayyan Justy
Ketika satu barang menjadi rebutan, selanjutnya barang tersebut menjadi mahal dan memicu terjadinya inflasi tak terkendali. Karenanya, perlu strategi tersendiri dalam menyikapi sebuah kebutuhan atau keperluan. Namun semua perlu cara berpikir yang matang untuk memahami pengelolaan kebutuhan tersebut. Berikut adalah seri sosialisasi Bank Indonesia dalam menyikapi pengelolaan kebutuhan. Selamat menyaksikan.




Credit :

Cast
Mida Ratna Putri - Bu Thamrin
Surya Nanggala - Pak Thamrin
Fanny Nisa - Bu Wiro
Anton Febriawan - Pak Wiro
Dwi Putri - Bu Fitri
Rahmat - Mamat Sayur

Ide Cerita
Dimas Adi P

Script Writer
Angiola Harry

Editor
Afif Anggoro

Lighting
Wicak Afianto

Wardrobe 
Rizky Pradipta

Meningkatkan pengetahuan mahasiswa khususnya pengetahuan ekonomi dan Bank Indonesia (BI). BI Corner hadir di Perpustakaan Universitas Andalah (Unand) Padang, hal ini merupakan hasil kerjasama Bank Indonesia dengan pihak kampus. Peresmian BI Corner berlangsung di Aula Perpustakaan Unand lantai V, Jumat (12/02/2016).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prop. Sumatera Barat, Puji Atmoko mengatakan, tujuan BI Corner ini supaya mahasiswa dan masyarakat kampus dapat menikmati informasi seputar ekonomi khususnya tentang BI. "Semua kita harus mengenal ilmu ekonomi maupun tentang Bank Indonesia, sekaligus kita berharap dapat meningkatkan pelayanan yang priama di perpustakaan kampus ini," ujarnya di depan Rektor beserta seluruh jajaran wakil rektor Unand.
Selain mengucapkan terimakasih kepada pihak Unand. Puji juga menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya mahasiswa, untuk mengunakan uang non tunai. Banyak keuntungan mengunakan uang non tunai seperti mempermudah dalam bertransaksi, keuangan tercatat dengan baik serta keamanan yang terjaga. "Jika uang non tunai kita terapkan tidak akan kita temukan permen yang ditukar dengan uang kembalian setelah berlanja di supermarket," ungkapnya.
Rektor Unand Tafdil Husni mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Bank Indonesia atas kepeduliannya. "Kita yakin setelah ada BI Corner mahasiswa paham dengan Bank Indonesia dan bisa bersama-sama mengawal kebijakan moneter," terang Rektor baru Unand itu.
"Yang penting BI Corner tidak hanya untuk mahasiswa jurusan ekonomi saja namun bisa untuk semua jurusan. Supaya semua kita paham tentang ekonomi," tegasnya.



"Sabtu Bersama Bapak”
Tidak hanya peresmian BI Corner, acara dilanjutkan dengan Bedah Novel karya Adythia Mulya yang bertajuk "Sabtu Bersama Bapak". Novel ini dipilih karena menjadi novel cukup terlaris di Indonesia.
Acara berjalan dengan santai semua peserta terlihat tertarik dengan penyampaian penulis, karena penulis bercerita dari motivasi menulis hingga ending dari isi novel yang ke enamnya itu. "Motivasi menulis novel karena saya merasa sebuah kegelisahan, itu yang dituangkan dalam bentuk novel," ujar pria berkacamata itu.
Adhytia mengatakan, dari enam novelnya, hampir semua berisi tentang sebuah kegelisahannya. "Ketika saya ada masalah dengan status jomblo saya, ya,,, saya nulis novel dengan judul jomblo. Kali  ini novel "Sabtu Bersama Bapak" juga dari kegelisahan saya, karena saya ingin membuka pikiran orang lain bahwa ayah tidak hanya bekerja, namun juga dapat mendidik anaknya. Ini adalah novel yang paling dekat dengan hati saya," terangnya di depan ratusan peserta yang berasal dari beberapa perguruan tinggi yang ada di Kota Padang.
Novel ini menceritakan sebuah kisah bagaimana seorang ayah yang menderita kangker dan hidupnya tinggal beberapa hari lagi. Namun tekadnya tinggi untuk mendidik anaknya menjadi sorang yang sukses, sang ayah pun membuat sebuah video yang berisi pesan untuk anaknya. "Ketika ayah meninggal ibu bersama dua orang anaknya selalu menonton video itu setiap hari Sabtu. Itu sebab kenapa disana judulnya "Sabtu Bersama Ayah"," ungkapnya..
Di dalam buku tersebut, lanjut Adhytia. Diceritakan bagaimana cara mendidik anak dengan baik, salah satunya pada halaman 58 diceritakan, bahwa selama ini paradigma keluarga anak sulung dijadikan panutan bagi adik-adiknya. Namun, Ia memantah bahwa anak sulung tidak perlu selalu dijadikan panutan bahkan sampai dijadikan orang tua ke tiga tetapi yang menjadi panutan adalah orang tuanya sendiri. "Novel ini juga menceritakan, banyak orang tua yang tidak hati-hati bercerita sebuah kisah kepada anak-anaknya. Masak ia cerita dogeng cinderella dikasih kepada anak-anak, gadis miskin kemudian datang magic (keajaiban). Dimana nilai pendidikannya. Jadi sebagai orang tua jangan sampai salah ceritalah kepada anak-anak," katanya diiringi tawa ratusan peserta.
Acara berlangsung alot terlihat antusiasnya peserta bertanya kepada penulis. Selain itu, ada yang menarik di acara tersebut, salah seoarang pengemar Adhitya Mulya yang sudah membaca novel pertama sampai ke eman hadir ditengah ratusan peserta. "Saya pengemar berat Adhitya sejak sepuuluh tahun lalu saya sudah membaca novelnya. Semuanya bagus, saya berharap cerita di novel ini dapat difilmkan," harap Angga Putra Pratama. 



Di awal tahun 2016  Indonesia mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah gelaran akbar konfrensi mahasiswa se Asia Tenggara. Kegiatan ini bertempat di Kabupaten Sumbawa Besar, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Konfrensi mahasiswa se-Asia Tenggara ini dikenal dengan nama ASEAN University Youth Summit (AUYS) dan berlangsung selama lima hari yakni pada 24 – 28 Januari 2016.

Kegiatan AUYS tahun 2016 ini dilaksanakan di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Kegiatan ini adalah kegiatan kedua yang mana sebelumnya AUYS yang pertama tahun 2015 dilakukan di Universitas Utara Malaysia (UUM). AUYS 2016 dibuka langsung oleh wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Muhammad Amin.

Konfrensi mahasiswa ini di awali dengan malam penyambutan oleh sultan Sumbawa Muhammad Khairuddin IV di Istana dalam Loka yang merupakan simbol bagi kota tersebut. Penyambutan yang begitu hangat dan meriah yang disuguhi oleh masyarakat Sumbawa mengiringi kedatangan para delegasi dari berbagai negara di ASEAN.  Pada hari kedua barulah momen yang ditunggu-tunggu datang. Lebih dari 200 delegasi yang berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara tiba, mengikuti kegiatan AUYS ini.

Kegiatan tersebut digelar guna menambah wawasan mengenai masalah-masalah yang ada dilingkungan negara Indonesia. GenBI Sumatera Barat ikut ambil andil dalam kegiatan tersebut, mewakili beberapa delegasi yang hadir pada saat itu. Mereka adalah Ogy Winenriandhika, Mustiva Wasenda, Susilawati, dan Dika Saputra.




Konfrensi mahasiswa ini  untuk membahas masalah perekonomian, generasi muda, pendidikan dan arah pergerakan para mahasiswa dalam menyonsong Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) 2016. Selama konfrensi yang berlangsung kurang lebih 10 jam yang berlokasi di aula kantor Bupati Kabupaten Sumbawa Besar diperoleh beberapa poin penting :
1. Mengubah mainset generasi muda ASEAN dari pencari kerja menjadi pembuka lapangan kerja.
2. Menyelesaikan permasalahan lingkungan sehingga akan berdampak positif bagi masyarakat.
3. Bekerja sama dalam mewujudkan ASEAN yang lebih baik dimasa sekarang dan yang akan datang.
4. Menguatkan kekuatan finansial dikawasan asia tenggara.
5. Aktif menciptakan pergerakan sosial untuk menyelesaikan masalah sosial yang muncul di kawasan ASEAN.
6. Meningkatkan kualitas pendidikan di ASEAN.



Dihari ketiga para delegasi diajak untuk mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat Sumbawa dengan berkunjung ke desa Penyaring, Moyo Utara. Di desa ini para delegasi melakukan berbagai macam aktivitas seperti mengajar siswa siswi Sekolah Dasar, melihat proses pembuatan susu sapi, melihat pacu kuda dengan joki ciliknya, dan berkunjung ke Siaside yang merupakan salah satu pantai indah di Kawasan tersebut. Malam harinya kegiatan AUYS 2016 dilanjutkan dengan kegiatan clossing ceremony.

Pada acara ini delegasi hadir dengan pakaian adat masing-masing serta menampilkan kebudayaan dari daerah asal. Delegasi dari Thailand yang menampilkan seni bela diri Thaiboxing, Malaysia dengan tarian, Kamboja dengan nyanyian, serta tak lupa delegasi Indonesia dari Provinsi Bali, yang tidak hanya tampil tapi justru mengajarkan para delegasi lain untuk menarikan salah satu tari yang terkenal yaitu Tari Kecak.

Filiphina kemudian dipilih menjadi host AUYS 2017 yang berlokasi di De La Salle University Dasmarinas. Dihari berikutnya para delegasi dilepas oleh para pejabat pemerintah Kabupaten Sumbawa Besar untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Lombok.

Setelah itu para delegasi kembali ke daerah masing-masing untuk mengaplikasikan apa yang telah mereka sepakati. Ada satu ungkapan terakhir yang dapat dipelajari ASEAN University Youth Summit 2016, yaitu ibaratkan melihat sebuah pelangi setelah hujan. Jika pelangi terlihat indah karena 7 warnanya, maka ASEAN juga terlihat indah dengan 11 negara yang ada di dalamnya.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat mengadakan kegiatan lomba cerdas cermat, dengan tema "Rupiah Itu Keren" sebagai upaya sosialisasi tentang kedaulatan Rupiah. Berikut tayangannya.